Minggu, 14 Maret 2021

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh


Puasa tidak hanya berkaitan dengan urusan agama, ada orang yang bertujuan untuk menurunkan berat badan dengan melakukan intermittent fasting atau puasa di hari-hari biasa. Namun sebenarnya puasa memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. 

Berikut adalah beberapa manfaat puasa bagi kesehatan tubuh :

Puasa mampu mendetoksifikasi tubuh

Biasanya, makanan yang dikonsumsi manusia setiap harinya mengandung zat-zat dan lemak yang dapat berubah menjadi racun sehingga menimbulkan penyakit.

Selama seharian berpuasa, tubuh kita tidak menerima asupan makanan ataupun minuman.

Secara otomatis tubuh akan mengubah lemak menjadi energi untuk aktivitas sehari-hari.

Selain itu, tubuh juga akan menghancurkan zat-zat racun agar tubuh terhindar dari penyakit yang berbahaya.

Puasa menangkal peradangan di dalam tubuh

Penelitian menemukan bahwa puasa dapat menurunkan peradangan dalam tubuh. Penyakit radang seperti rheumatoid arthritis, arthritis, penyakit kulit seperti psoriaris, dan dapat menyembuhkan radang usus besar (kolitis ulserativa).

Puasa mengurangi gula darah

Setelah seharian berpuasa tanpa makan dan minum, gula darah akan menurun.

Tubuh akan merubah lemak yang tersimpan dalam jaringan tubuh untuk menghasilkan energi saat berpuasa. Dilansir dari Healthline, faktanya 10 orang dengan diabetes tipe 2 memiliki kadar gula yang lebih rendah ketika berpuasa.

Patut diketahui, puasa dapat menstabilkan gula darah dan mengatasi resistensi insulin.

Puasa meningkatkan kesehatan jantung

Dilansir dari WHO, penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia di tahun 2016.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolestrol sebanyak 25% dan menurunkan kadar trigliserida sebanyak 32%.Puasa meningkatkan sistem imun tubuh

Puasa meningkatkan sistem imun tubuh

Puasa dapat meningkatkan sistem imun tubuh dengan cara mengatur asupan makanan yang seimbang ketika sahur dan berbuka.

Sangat disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayur-mayur yang tinggi akan serat ketika sahur dan berbuka puasa.

Hal ini dikarenakan buah dan sayur menyimpan vitamin dan mineral penting bagi tubuh ketika beraktivitas seharian.

Selain itu, nutrisi yang terkandung dalam buah-buahan dan sayur-mayur dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang selama berpuasa.

Puasa meningkatkan fungsi otak

Puasa dapat memicu peningkatan produksi protein yang membantu peremajaan dan regenerasi sel induk otak dan berfungsi meningkatkan fungsi memori dan motorik.

Satu penelitian menyebutkan bahwa puasa dapat meningkatkan fungsi dan struktur otak. Uniknya, menurut Mark Mattson, peneliti ahli syaraf di National Institute of Aging, mengatakan bahwa puasa dapat menunda timbulnya penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Puasa dapat mencegah kanker

Berpuasa dapat melambatkan bahkan memberhentikan kanker, membunuh sel kanker, meningkatkan sistem imun tubuh, dan meningkatkan kemoterapi dan terapi radiasi lebih efektif.

Nah, ternyata banyak sekali ya manfaat puasa bagi kesehatan kita. Namun jangan lupa bahwa kebutuhan kalori dan nutrisi harian tetaplah sama ketika kita berpuasa.

Hal ini membuat kita harus lebih memperhatikan kualitas dari asupan makanan yang kita konsumsi setiap harinya ketika berpuasa.

Kekurangan nutrisi ketika berpuasa menyebabkan lemas dan ngantuk ketika menjalani puasa.

Jangan lupa untuk mencukupi nutrisi ketika berpuasa agar tubuh tetap sehat dan produktif ya!

Sumber : https://biostrath.id/blog-kesehatan/hidup-sehat/manfaat-puasa-bagi-kesehatan-tubuh/Dwi.Khairunisa, 14 Maret 2021.

Rabu, 27 Januari 2021

MENUJU INDONESIA BEBAS CAMPAK DAN RUBELA


MENUJU INDONESIA BEBAS CAMPAK DAN RUBELA

InfoPublik - Pelaksanaan Imunisasi Campak dan Rubella (IMR) di Kabupaten Temanggung menargetkan 350.000 siswa usia di bawah 15 tahun. Hari pertama pelaksanaan IMR atau biasa dikenal dengan Measles Rubella (MR) dilakukan oleh pegawai Puskesmas Temanggung di SMP Negeri 4 Temanggung, Rabu (3/8).

"IMR dilaksanakan secara gratis oleh Dinas Kesehatan guna mendukung tujuan pemerintah tahun 2020, yaitu terbebas dari Campak dan Rubella," kata Slamet Pujiono selaku Kepala SMP Negeri 4 Temanggung.

Untuk anak usia sekolah, pemberian imunisasi akan digelar di sekolah masing-masing. Di SMP Negeri 4 Temanggung sendiri berjumlah 613 siswa dari kelas 7, 8 dan 9. Terdapat sejumlah siswa yang tidak masuk pada hari dilaksanakannya imunisasi.

"Bagi anak-anak yang tidak masuk sekolah pada hari ini, besok akan diantar pihak sekolah untuk melakukan imunisasi di Puskesmas terdekat, karena imunisasi ini sangat penting, khususnya bagi anak didik," lanjut Slamet Pujiono.

Kepala Sekolah SMP Negeri 4 mengatakan, meski dua penyakit ini tergolong penyakit yang ringan namun tidak bisa diremehkan, karena pengalaman ada siswa yang menderita penyakit Rubella (dalam  bahasa jawanya Gabagen), sehingga harus mengikuti ujian nasional susulan.

Slamet juga menjelaskan, ketika terjadi komplikasi, penyakit Campak bisa mengakibatkan radang pada otak (ensefalitis). Tidak hanya itu, Campak juga bisa mengakibatkan diare, radang paru, kebutaan, bahkan juga bisa menyebabkan kematian.

Selanjutnya kepala sekolah juga menegaskan karena itu butuh kesadaran dan kerjasama orang tua untuk mendukung pemberian IMR. Sebab apabila sampai menghindar dari imunisasi ini, bisa terjadi kebocoran yang menyebabkan kegagalan eliminasi pada virus ini. (MC TMG/Coeplistyo/Ekape/toeb)

Referensi :

http://infopublik.id/Dwi Khairunisa, 28 Januari 2021, jam 07:02.

Definisi Campak dan Kasus Campak di Indonesia

 Definisi Campak dan Kasus Campak di Indonesia 


Pengertian Campak

Campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus. Campak merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak.

Campak disebabkan oleh virus, yang menular melalui percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Penularan juga bisa terjadi bila seseorang menyentuh hidung atau mulut, setelah memegang benda yang terpercik air liur penderita.

Seseorang lebih berisiko tertular campak bila belum mendapatkan imunisasi campak, bepergian ke wilayah yang sedang mengalami wabah campak, atau kekurangan asupan vitamin A.

Kasus Campak di Indonesia

Derajat kesehatan masyarakat sebuah negara ditentukan oleh beberapa indikator. Beberapa indikator yang dianggap signifikan dalam menggambarkan derajat tersebut antara lain, kematian ibu, kematian bayi, dan status gizi. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih dianggap sensitif dalam mendeteksi ada atau tidaknya perbaikan pada sektor pelayanan kesehatan. Angka Kematian Bayi menggambarkan banyaknya kejadian kematian pada anak usia 0-11 bulan per 1.000 kelahiran hidup di populasi. Indikator ini diperoleh berdasarkan hasil survey atau sensus yang dilakukan secara periodik pada tahun tertentu. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik menujukkan peningkatan. Namun demikian peningkatan tersebut masih dianggap “on track”, yang artinya AKB masih berpeluang dapat diturunkan
Dalam kurun waktu tahun 2010-2015, diperkirakan terdapat 23.164 kasus Campak dan 30.463 kasus Rubella. Jumlah kasus ini diperkirakan masih rendah dibanding angka sebenarnya di lapangan, mengingat masih banyaknya kasus yang tidak terlaporkan, terutama dari pelayanan swasta serta kelengkapan laporan surveilans yang masih rendah. Jumlah kasus Campak yang dilaporkan dapat dibandingkan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya dengan menggunakan Incidence Rate. Incidence Rate Campak diperoleh dengan membagi jumlah kasus Campak dengan jumlah penduduk di wilayah tertentu lalu dikalikan dengan konstanta 100.000. Incidence rate Campak menggambarkan rate penderita Campak di tiap 100.000 penduduk.

Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat lebih dari 1500 kasus campak di Indonesia, selama Januari hingga Juli 2017. Meski demikian, kasus campak telah menurun sejak dilakukan imunisasi massal.

Hingga kini, imunisasi campak terus diperluas ke seluruh Indonesia, guna mencapai target Indonesia Bebas Campak pada tahun 2020.


Referensi : www.kemenkes.go.id/ dwi khairunisa, 28 Januari 2021, jam 06:37

Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati dari Penyakit Campak

 Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati dari Penyakit Campak


Gejala Campak

Penderita campak awalnya mengalami gejala berupa batuk, pilek, dan demam. Kemudian sering kali muncul bercak keputihan di mulut, diikuti timbulnya ruam kemerahan di wajah. Seiring waktu, ruam bisa menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh.

Gejala campak akan mereda secara bertahap tanpa pengobatan khusus, dan hilang kira-kira 10 hari setelah terinfeksi virus.

Pengobatan Campak

Campak dapat sembuh sendiri secara bertahap dalam beberapa hari. Namun untuk membantu meredakan gejala, penderita bisa banyak minum air putih dan minum obat pereda nyeri. Asupan suplemen vitamin A juga bisa membantu meredakan gejala.

Komplikasi Campak

Campak bisa menyebabkan kondisi serius, seperti radang telinga, paru-paru basah, dan infeksi atau radang otak. Sedangkan pada ibu hamil, campak bisa menyebabkan kelahiran prematur hingga keguguran.

Pencegahan Campak

Campak bisa dicegah dengan pemberian vaksin campak dan dilanjutkan dengan vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella (vaksin MMR). Pemberian vaksinasi harus sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.

Selain imunisasi, penderita campak disarankan tetap di rumah sampai gejala mereda, guna mencegah penularan penyakit.







Referensi 

Oktaviasari, K. (2018). Hubungan Imunisasi Campak dengan Kejadian Campak di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(2), pp. 166-173.
Bowes, J. (2016). Measles, Misinformation, and Risk: Personal Belief Exemptions and the MMR Vaccine. Journal of Law and the Biosciences, 3(3), pp. 718-725.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2017). Jadwal Imunisasi 2017.
Kids Health (2019). For Parents. Measles.
Better Health (2018). Conditions and Treatments. Measles.
Kementerian Kesehatan RI (2018). Imunisasi MR Massal di Pulau Jawa pada 2017 Berhasil Turunkan Kasus Campak dan Rubella.
National Health Service UK (2018). Health A-Z. Measles.
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Measles.
Harding, M. Patient (2018). Measles.

http://alodokter.com/Dwi Khairunisa, 28 Januari 2021, jam 06:13

Minggu, 24 Januari 2021

Mitos tentang Penyakit Campak pada Bayi dan Perawatan campak pada Anak

 

Mitos tentang Penyakit Campak pada Bayi dan Perawatan campak pada Anak



Perlu diketahui, gejala awal campak biasanya baru muncul sekitar 10 hari setelah anak terinfeksi virus campak. Gejala awal campak biasanya berupa batuk, pilek, demam tinggi, dan mata merah. Anak-anak mungkin juga akan memiliki bintik-bintik Koplik (bintik-bintik merah kecil dengan bagian tengah berwarna biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam muncul.

Setelah itu, ruam akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal terjadi. Ruam campak pada anak kadang-kadang juga disertai dengan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius. Ruam merah atau cokelat kemerahan biasanya diawali dengan bintik-bintik merah yang datar yang muncul di dahi. Kemudian, bintik-bintik tersebut bisa menyebar ke seluruh wajah, lalu leher dan dada, ke lengan, tungkai, dan kaki. Demam dan ruam campak biasanya dapat menghilang secara bertahap setelah beberapa hari.

Mitos Tentang Ruam Campak pada Anak

Melihat Si Kecil yang mengalami demam, ruam merah, dan lemas saat terkena campak, tentu membuat orangtua menjadi khawatir, lalu mencari berbagai cara untuk dapat meredakannya. Termasuk mempercayai dan melakukan dua mitos berikut ini:

1. Ruam Campak Bisa Diredakan dengan Minum Air Kelapa

Sebagian orangtua zaman dulu percaya bahwa minum air kelapa hijau dapat memicu ruam campak pada anak cepat muncul, sehingga dapat mempercepat kesembuhannya. Namun, ternyata itu hanyalah mitos belaka. Sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya hubungan antara air kelapa hijau dan campak. 

Oleh karena disebabkan oleh virus, maka cara untuk mengatasi campak pada anak adalah dengan meningkatkan daya imunnya. Ibu bisa memberikan berbagai macam makanan bernutrisi tinggi, serta membiarkan anak beristirahat yang banyak untuk mempercepat pemulihannya. Bila ibu ingin memberi anak minum air kelapa hijau juga tidak masalah. Hal ini karena air kelapa hijau dapat menambah cairan dan mengembalikan elektrolit dalam tubuh anak yang hilang karena demam, sehingga anak dapat terhindar dari dehidrasi.

2. Mandi Dapat Membuat Ruam Campak pada Anak Menyebar

Saat anak yang terkena campak sedang mengalami munculnya ruam kemerahan, orangtua sebaiknya jangan memandikannya dulu, karena dipercaya ruam dapat menyebar. Hal ini juga adalah mitos.

Ruam kemerahan yang muncul pada kulit anak saat terkena campak sebenarnya menunjukkan seberapa parah infeksi yang dialami Si Kecil. Semakin banyak ruam yang muncul, biasanya menandakan bahwa penyakit campak yang dialami anak cukup parah.

Meski demikian, usahakan agar anak yang sedang sakit campak tetap dimandikan. Sebab, bila anak tidak mandi, maka keringat di tubuhnya akan mengakibatkan rasa gatal yang membuat Si Kecil ingin menggaruk-garuk kulit. Hal ini dapat memicu timbulnya infeksi baru pada ruam campak yang sudah ada.

Perawatan Campak pada anak

Jadi, tidak usah mempercayai mitos yang tidak jelas. Untuk mengatasi campak pada anak, dokter biasanya juga akan menyarankan orangtua untuk melakukan perawatan sederhana  di rumah sampai Si Kecil membaik. Sebaiknya Si Kecil tidak bersekolah dulu selama 4 hari sejak ruam campak pertama kali muncul untuk mencegah penularan infeksi ini.

Berikut ini cara-cara yang bisa ibu lakukan untuk meredakan gejala campak pada anak:

  • Memberikan paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan demam dan mengurangi rasa sakit yang dialami anak.

  • Memberi anak banyak cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

  • Memberi minuman hangat yang dicampur dengan lemon atau madu untuk meredakan batuk atau pilek pada Si Kecil.



Referensi:
Kids Health. Diakses pada 2020. Measles.
NHS. Diakses pada 2020. Measles.
http://halodoc.com/dwi.khairunisa, 28 Januari 2021, jam 05:35

PUTUS RANTAI PENULARAN CAMPAK DENGAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA

 

PUTUS RANTAI PENULARAN CAMPAK DENGAN IMUNISASI MEASLES RUBELLA





Dalam upaya untuk memutus rantai penularan campak dan rubella di Kabupaten Pekalongan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan pada Selasa (1/8) siang ini menggelar acara Pencanangan Kampanye Imunisasi Campak (Measles) dan Rubela /MR yang di gelar di desa Tosaran Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. Pelaksanaan Kampanye Imunisasi (pemberian imunisasi secara massal dan serentak) ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2017. 

Wakil Bupati Pekalongan Ir. Arini Harimurti saat membuka acara pencanangan tersebut mengatakan bahwa upaya untuk bisa mewujudkan masyarakat yang sehat, kuat, produktif dan berdaya saing harus dimulai sejak bayi masih dalam kandungan dilanjutkan setelah bayi lahir, ketika masa kanak-kanak sampai dewasa. “Anak yang sehat harus bebas penyakit, memiliki status gizi yang baik, hidup dalam lingkungan sehat dan mendapat pendidikan yang berkualitas,” katanya.

Ditambahkan Wabup, salah satu cara efektif dalam mencegah penyakit adalah dengan memberikan imunisasi pada masa bayi, kanak-kanak dan dewasa dengan pelayanan imunisasi yang berlkualitas, menggunakan vaksin yang aman dan efektif dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata. “Dengan adanya program imunisasi akan memberikan perlindungan terhadapbeberapa penyakit seperti TBC, Campak, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus, Polio, Hepatitis B dan juga Hemofilus Influenza,” tambahnya.

Menurut Arini, Pemerintah selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik, komprehensif, bermutu dan terjangkau bagi seluruh masyarakat termasuk pelayanan imunisasi ini. “Setelah pencanangan ini, imunisasi Measles Rubella akan dilaksanakan secara bertahap dan menjangkau seluruh wilayah di Kabupaten Pekalongan dengan harapan masalah penyakit campak dan rubella demikian juga cacat pada bayi akan hilang,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, Arini menyampaikan harapannya kepada seluruh masyarakat untuk mendukung dan berperan dalam upaya mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella pada tahun 2020, melalui Kampanye Imunisasi Measles Rubella. “Bagi anak-anak agar dibawa ke pos pelayanan imunisasi yang terdekat untuk memperoleh imunisasi MR sehingga dapat tumbuh kembang dengan optimal, baik jasmani, rohani maupun sosialnya sehingga akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” harapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan dr. Sutanto Setiabudi, M.Kes dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan imunisasi MR adalah untuk memutus rantai penularan penyakit campak dan rubella sehingga anak-anak dan terutama ibu hamil dapat terlindungi dari penyakit tersebut.
Lebih lanjut dr. Sutanto menyampaikan, sasaran imunisasi ini adalah anak usia 9 bulan hingga 15 tahun sebanyak 228.332 anak yang terdiri dari anak usia 9 bulan sampai 7 tahun sebanyak 89.993 anak, usia 7 tahun hingga 15 tahun sebanyak 138.166 anak, sementara untuk kelompok anak tidak sekolah sejumlah 2.469 anak. “Untuk bulan Agustus, imunisasi diperuntukkan bagi anak-anak sekolah dari PAUD sampai Sedolah Dasar, sedang untuk bulan September untuk balita dan anak usia pra sekolah,” jelas dr. Tanto.

Lebih lanjut dr. Tanto mengatakan jumlah pos imunisasi telah disiapkan di beberapa tempat seperti di Posyandu, PAUD, SD/MI dan juga di SMP/MTs/Pondok Pesantren. “Untuk anak-anak yang tidak dapat hadir di Pos atau tertunda karena alasan medis akan dilakukan kunjungan oleh petugas kesehatan Puskesmas dan Kades sehingga diupayakan tidak ada anak yang tidak diimunisasi, “ ujarnya.

Ditambahkan dr. Tanto, untuk mendukung pelaksanaan imunisasi serentak ini telah disiapkan logistik dari Kementrian Kesehatan yaitu berupa vaksin MR 28.542 vaksin, split ADS 0,5 ml, split 5 ml, safety Box, dan Vaksin Carrier. “Semua perlengkapan telah kami distribusikan ke Puskesmas sesuai dengan alokasi yang tersedia. Demikian pula untuk tenaga pelaksananya juga telah kami siapkan baik Supervisor, Vaksinator, Kader dan Guru UKS,” tambahnya. (451h dan Tim Pubdok). 


Referensi 

https://pekalongankab.go.id/index.php/ar/ekonomi-bisnis/komoditas/108-berita/berita-lokal/9046-putus-rantai-penularan-campak-dengan-imunisasi-measles-rubella. Dwi Khairunisa. 25 Januari 2021, jam 08.33.

Sabtu, 23 Januari 2021

Menuju Indonesia Bebas Campak Dan Rubela

Menuju Indonesia Bebas Campak Dan Rubela


Salah satu target dalam SDGs adalah eradikasi campak dan rubella utamanya pada anak-anak. Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes menargetkan untuk menyelesaikan masalah tersebut pada 2020. Demi terwujudnya tujuan tersebu,t pemerintah mulai melakukan kampanye imunisasi campak dan rubella dimulai dari Jawa. Kampanye ini mulai dilakukan pada Agustus-September lalu di seluruh wilayah di Jawa. Sasaran program ini adalah anak dari usia 9 bulan- 15 tahun. Pada Agustus, imunisasi juga mulai dilakukan di sekolah-sekolah dan pada bulan September di posyandu, puskesmas, serta fasilitas kesehatan lainnya. Program ini akan dipantau dan dievaluasi oleh kemenkes dan WHO agar setidaknya 95% anak tervaksinasi. Selanjutnya bagi wilayah di luar Jawa akan dilakukan kampanye dan imunisasi pada Agustus-September 2018.
Indonesia telah terbebas dari cacar, polio, tetanus ibu dan neonatal. Sekarang ini, Indonesia sedang fokus untuk eliminasi Campak dan Rubella, yang juga merupakan prioritas Regional dan Global. Di Indonesia, vaksin campak secara rutin diberikan kepada semua anak, dibagi menjadi dua dosis pada 9 bulan dan 18 bulan. Kini vaksin Rubella akan ditambahkan (M-->MR) dalam program Imunisasi Nasional.

Campak/ Measles adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan mudah ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak yang sering dijumpai adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai batuk, pilek, dan/atau konjungtivitis. Campak bisa menjadi sangat berbahaya apabila disertai dengan komplikasi seperti pneumonia, diare, meningitis hingga kematian. Cakupan imunisasi yang rendah membuat campak berpotensi untuk menjadi wabah dalam suatu daerah.

Rubela menyebabkan demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, dan merah, mata gatal. Jika seorang wanita mendapat rubella saat dia hamil, dia bisa mengalami keguguran atau bayinya dapat lahir dengan cacat lahir yang serius seperti kebutaan, tuli, dan lain-lain.

Ribuan kasus campak dan rubella dilaporkan setiap tahunnya. Anak dapat terlindungi dari penyakit ini dengan vaksinasi yang aman dan efektif. Mendapatkan vaksin MR jauh lebih aman daripada terkena penyakit campak atau rubella dan risiko atau komplikasi terkait.

Kampanye imunisasi Campak dan rubella (Measles-Rubella/ MR) yang dilakukan di Indonesia menargetkan sekitar 70 juta anak usia 9 bulan-15 tahun sebagai sasaran imunisasi dalam dua tahap pada 2017-2018. Kampanye Fase-I akan dilakukan pada Agustus – September 2017 di enam provinsi di Jawa (Banten, Jakarta, Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta). Sedangkan, fase-II akan dilakukan pada Agustus – September 2018 di 28 provinsi yang tersisa di luar Jawa (Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).

Pemberian vaksin MR tambahan melalui kampanye MR ini diberikan kepada semua anak Indonesia tanpa mempertimbangkan status vaksinasi campak atau MMR sebelumnya.

1 Agustus dan seterusnya: Anak-anak di sekolah akan divaksinasi (usia 6 tahun sampai di bawah 15 tahun). Semua sekolah (pemerintah, swasta, sekolah agama, dan lain-lain) akan menjalani vaksinasi.
1 - 30 September: Anak 9 bulan sampai 5 tahun akan divaksinasi, vaksinasi akan diberikan melalui masyarakat / desa, RW / RT di Posyandu, dan Puskesmas.
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/ Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada 2020. Strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain:

Peningkatan imunisasi rutin agar cakupan imunisasi campak 95% merata di semua tingkatan
Pelaksanaan Crash program Campak pada anak usia 9-59 bulan di 185 kabupaten/kota pada bulan Agustus - September 2016
Pelaksanaan kampanye vaksin MR pada anak usia 9 bulan - 15 tahun secara bertahap dalam 2 fase sebagai berikut :
Fase 1 bulan Agustus - September 2017 di seluruh Jawa
Fase 2 bulan Agustus - September 2018 di seluruh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Introduksi vaksin MR ke dalam program imunisasi rutin pada Oktober 2017 dan 2018
Surveilans Campak Rubella berbasis kasus individu/ Case Based Measles Surveillance (CBMS)
Surveilance sentinel CRS di 13 RS
KLB campak diinvestigasi secara penuh (fully investigated)
Tujuan pelaksanaan kampanye imunisasi MR ini adalah untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/ CRS pada 2020. Sedangkan tujuan khusus dari program ini antara lain:

Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat
Memutuskan transmisi virus campak dan rubella
Menurunkan angka kesakitan campak dan rubella
Menurunkan angka kejadian CRS
Dukungan pemerintah dalam program ini salah satunya melalui pembiayaan/ pendanaan yang diberikan dalam APBN, APBD, dan sumber dana lain yang sah. Selain dukungan dari pemerintah diperlukan juga peran masyarakat dan tenaga kesehatan dalam tiap wilayah untuk mensukseskan program ini. Tenaga kesehatan dan kader tiap wilayah diharapkan mampu memberikan penyuluhan terkait pentingnya imunisasi MR pada anak. Selain itu, tenaga kesehatan juga dapat membantu menyuntikkan vaksin MR pada maksimal 100-125 anak setiap harinya.

Pelayanan imunisasi dilakukan di pos-pos pelayanan imunisasi yang telah ditentukan yaitu di posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit, di sekolah-sekolah yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD/sederajat. Berikut adalah salah satu contoh skema pelayanan imunisasi MR di sekolah posyandu.

Sumber : 

1. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/kampanye-imunisasi-rubela-campak-di-pulau-jawa-agustus-september-2017

2. http://www.euro.who.int/en/media-centre/sections/fact-sheets/2017/fact-sheets-on-sustainable-development-goals-health-targets/fact-sheet-on-sdgs-measles-and-rubella-sdg-target-3.3

3. https://kesehatan-ibuanak.net/index.php/blog/berita-internasional/item/14-menuju-indonesia-bebas-campak-dan-rubela. Dikses 24 Januari 2021, jam 08.27



Selasa, 12 Januari 2021

Terjadinya pesawat sriwijaya SJ 182 jatuh

KOMPAS.com - SABTU siang 13 Januari 2021, 

Pesawat B-737 Sriwijaya Air Flight SJ 182 mengalami musibah setelah take off dari Soekarno Hatta International Airport Jakarta. Pada setiap kecelakaan pesawat terbang maka pertanyaan yang segera mengemuka adalah apa sebab terjadinya kecelakaan itu. Pada setiap terjadinya kecelakaan pesawat terbang selalu saja muncul banyak spekulasi yang “menjawab” pertanyaan tentang sebab terjadinya kecelakaan. Selalu saja beredar isu dan atau gosip bahwa kecelakaan disebabkan oleh cuaca buruk, kerusakan mesin, ledakan sebelum jatuh sampai dengan adanya teroris di dalam pesawat dan lain sebagainya. Jawaban yang belum bersandar kepada hasil investigasi selalu saja menarik untuk diikuti yang walaupun pada akhirnya kesemua itu tidak pernah terbukti.

Semua negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa PBB secara otomatis menjadi member state atau bahkan kerap disebut contracting state dari ICAO, International Civil Aviation Organisation. ICAO menugaskan kepada setiap negara anggotanya untuk menunjuk satu institusi resmi mewakili pemerintah yang akan bertindak sebagai Otoritas Penerbangan Nasional. Paralel dengan itu ICAO juga meminta setiap negara anggotanya membentuk Badan resmi yang ditugaskan sebagai lembaga penyelidikan peyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang. Di Amerika Serikat badan ini bernama NTSB National Transportation Safety Board dan di Indonesia dikenal sebagai KNKT atau Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Badan inilah yang diberikan wewenang untuk melakukan investigasi apabila terjadi kecelakaan pesawat terbang.



Dengan demikian maka sebenarnya kita tidak akan pernah mengetahui tentang penyebab terjadinya kecelakaan sebelum KNKT selesai bekerja. KNKT akan bekerja mulai dari mengumpulkan data awal sampai dengan membaca black box serta melakukan analisis mendalam dan menyeluruh dengan para investigator professional, para pilot senior, para teknisi, perwakilan pabrik, operator serta para ahli lain yang diperlukan. Itu yang menyebabkan bahwa hasil dari KNKT lah yang dapat dijadikan satu satu nya rujukan mengenai penyebab kecelakaan pesawat terbang. Hasil KNKT biasanya akan mengatakan bahwa the most probable cause adalah A, B, C yang terbukti atau ditenggarai sebagai berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan. Hal tersebut diikuti dengan serangkaian rekomendasi yang harus dilaksanakan instansi terkait yang tujuannya sekali lagi adalah agar tidak terulang kembali terjadinya kecelakaan dengan penyebab yang sama. Itulah lebih kurang tahapan dalam merunut penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang. Sebagai penutup uraian ini dan juga sebagai wujud turut berduka yang mendalam mari kita semua turut mendoakan agar keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.

Referensi : https://kompas.com/dwi.khairunisa, 13 Januari 2021, jam 07.35.