Rabu, 27 Januari 2021

Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati dari Penyakit Campak

 Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati dari Penyakit Campak


Gejala Campak

Penderita campak awalnya mengalami gejala berupa batuk, pilek, dan demam. Kemudian sering kali muncul bercak keputihan di mulut, diikuti timbulnya ruam kemerahan di wajah. Seiring waktu, ruam bisa menyebar ke hampir seluruh bagian tubuh.

Gejala campak akan mereda secara bertahap tanpa pengobatan khusus, dan hilang kira-kira 10 hari setelah terinfeksi virus.

Pengobatan Campak

Campak dapat sembuh sendiri secara bertahap dalam beberapa hari. Namun untuk membantu meredakan gejala, penderita bisa banyak minum air putih dan minum obat pereda nyeri. Asupan suplemen vitamin A juga bisa membantu meredakan gejala.

Komplikasi Campak

Campak bisa menyebabkan kondisi serius, seperti radang telinga, paru-paru basah, dan infeksi atau radang otak. Sedangkan pada ibu hamil, campak bisa menyebabkan kelahiran prematur hingga keguguran.

Pencegahan Campak

Campak bisa dicegah dengan pemberian vaksin campak dan dilanjutkan dengan vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella (vaksin MMR). Pemberian vaksinasi harus sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter.

Selain imunisasi, penderita campak disarankan tetap di rumah sampai gejala mereda, guna mencegah penularan penyakit.







Referensi 

Oktaviasari, K. (2018). Hubungan Imunisasi Campak dengan Kejadian Campak di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(2), pp. 166-173.
Bowes, J. (2016). Measles, Misinformation, and Risk: Personal Belief Exemptions and the MMR Vaccine. Journal of Law and the Biosciences, 3(3), pp. 718-725.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2017). Jadwal Imunisasi 2017.
Kids Health (2019). For Parents. Measles.
Better Health (2018). Conditions and Treatments. Measles.
Kementerian Kesehatan RI (2018). Imunisasi MR Massal di Pulau Jawa pada 2017 Berhasil Turunkan Kasus Campak dan Rubella.
National Health Service UK (2018). Health A-Z. Measles.
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Measles.
Harding, M. Patient (2018). Measles.

http://alodokter.com/Dwi Khairunisa, 28 Januari 2021, jam 06:13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar