Menuju Indonesia Bebas Campak Dan Rubela
Salah satu target dalam SDGs adalah eradikasi campak dan rubella utamanya pada anak-anak. Pemerintah Indonesia melalui Kemenkes menargetkan untuk menyelesaikan masalah tersebut pada 2020. Demi terwujudnya tujuan tersebu,t pemerintah mulai melakukan kampanye imunisasi campak dan rubella dimulai dari Jawa. Kampanye ini mulai dilakukan pada Agustus-September lalu di seluruh wilayah di Jawa. Sasaran program ini adalah anak dari usia 9 bulan- 15 tahun. Pada Agustus, imunisasi juga mulai dilakukan di sekolah-sekolah dan pada bulan September di posyandu, puskesmas, serta fasilitas kesehatan lainnya. Program ini akan dipantau dan dievaluasi oleh kemenkes dan WHO agar setidaknya 95% anak tervaksinasi. Selanjutnya bagi wilayah di luar Jawa akan dilakukan kampanye dan imunisasi pada Agustus-September 2018.
Indonesia telah terbebas dari cacar, polio, tetanus ibu dan neonatal. Sekarang ini, Indonesia sedang fokus untuk eliminasi Campak dan Rubella, yang juga merupakan prioritas Regional dan Global. Di Indonesia, vaksin campak secara rutin diberikan kepada semua anak, dibagi menjadi dua dosis pada 9 bulan dan 18 bulan. Kini vaksin Rubella akan ditambahkan (M-->MR) dalam program Imunisasi Nasional.
Campak/ Measles adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan mudah ditularkan melalui batuk dan bersin. Gejala penyakit campak yang sering dijumpai adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai batuk, pilek, dan/atau konjungtivitis. Campak bisa menjadi sangat berbahaya apabila disertai dengan komplikasi seperti pneumonia, diare, meningitis hingga kematian. Cakupan imunisasi yang rendah membuat campak berpotensi untuk menjadi wabah dalam suatu daerah.
Rubela menyebabkan demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, dan merah, mata gatal. Jika seorang wanita mendapat rubella saat dia hamil, dia bisa mengalami keguguran atau bayinya dapat lahir dengan cacat lahir yang serius seperti kebutaan, tuli, dan lain-lain.
Ribuan kasus campak dan rubella dilaporkan setiap tahunnya. Anak dapat terlindungi dari penyakit ini dengan vaksinasi yang aman dan efektif. Mendapatkan vaksin MR jauh lebih aman daripada terkena penyakit campak atau rubella dan risiko atau komplikasi terkait.
Kampanye imunisasi Campak dan rubella (Measles-Rubella/ MR) yang dilakukan di Indonesia menargetkan sekitar 70 juta anak usia 9 bulan-15 tahun sebagai sasaran imunisasi dalam dua tahap pada 2017-2018. Kampanye Fase-I akan dilakukan pada Agustus – September 2017 di enam provinsi di Jawa (Banten, Jakarta, Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta). Sedangkan, fase-II akan dilakukan pada Agustus – September 2018 di 28 provinsi yang tersisa di luar Jawa (Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).
Pemberian vaksin MR tambahan melalui kampanye MR ini diberikan kepada semua anak Indonesia tanpa mempertimbangkan status vaksinasi campak atau MMR sebelumnya.
1 Agustus dan seterusnya: Anak-anak di sekolah akan divaksinasi (usia 6 tahun sampai di bawah 15 tahun). Semua sekolah (pemerintah, swasta, sekolah agama, dan lain-lain) akan menjalani vaksinasi.
1 - 30 September: Anak 9 bulan sampai 5 tahun akan divaksinasi, vaksinasi akan diberikan melalui masyarakat / desa, RW / RT di Posyandu, dan Puskesmas.
Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/ Congenital Rubella Syndrome (CRS) pada 2020. Strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut antara lain:
Peningkatan imunisasi rutin agar cakupan imunisasi campak 95% merata di semua tingkatan
Pelaksanaan Crash program Campak pada anak usia 9-59 bulan di 185 kabupaten/kota pada bulan Agustus - September 2016
Pelaksanaan kampanye vaksin MR pada anak usia 9 bulan - 15 tahun secara bertahap dalam 2 fase sebagai berikut :
Fase 1 bulan Agustus - September 2017 di seluruh Jawa
Fase 2 bulan Agustus - September 2018 di seluruh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua
Introduksi vaksin MR ke dalam program imunisasi rutin pada Oktober 2017 dan 2018
Surveilans Campak Rubella berbasis kasus individu/ Case Based Measles Surveillance (CBMS)
Surveilance sentinel CRS di 13 RS
KLB campak diinvestigasi secara penuh (fully investigated)
Tujuan pelaksanaan kampanye imunisasi MR ini adalah untuk mencapai eliminasi campak dan pengendalian rubella/ CRS pada 2020. Sedangkan tujuan khusus dari program ini antara lain:
Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat
Memutuskan transmisi virus campak dan rubella
Menurunkan angka kesakitan campak dan rubella
Menurunkan angka kejadian CRS
Dukungan pemerintah dalam program ini salah satunya melalui pembiayaan/ pendanaan yang diberikan dalam APBN, APBD, dan sumber dana lain yang sah. Selain dukungan dari pemerintah diperlukan juga peran masyarakat dan tenaga kesehatan dalam tiap wilayah untuk mensukseskan program ini. Tenaga kesehatan dan kader tiap wilayah diharapkan mampu memberikan penyuluhan terkait pentingnya imunisasi MR pada anak. Selain itu, tenaga kesehatan juga dapat membantu menyuntikkan vaksin MR pada maksimal 100-125 anak setiap harinya.
Pelayanan imunisasi dilakukan di pos-pos pelayanan imunisasi yang telah ditentukan yaitu di posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit, di sekolah-sekolah yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), SD/sederajat. Berikut adalah salah satu contoh skema pelayanan imunisasi MR di sekolah posyandu.
Sumber :
1. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/kampanye-imunisasi-rubela-campak-di-pulau-jawa-agustus-september-2017
2. http://www.euro.who.int/en/media-centre/sections/fact-sheets/2017/fact-sheets-on-sustainable-development-goals-health-targets/fact-sheet-on-sdgs-measles-and-rubella-sdg-target-3.3
3. https://kesehatan-ibuanak.net/index.php/blog/berita-internasional/item/14-menuju-indonesia-bebas-campak-dan-rubela. Dikses 24 Januari 2021, jam 08.27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar